artikal fenomena alam
FENOMENA ALAM
Gempa Getarkan Aceh
dan Maluku Tenggara Kamis, 23 Februari 2012
BANDA ACEH (Suara Karya): Gempa bumi berkekuatan 5,4 skala richter (SR)
mengguncang Kota Banda Aceh hari Rabu (22/2) kemarin. Pada waktu
berbeda, gempa 6,1 SR juga mengguncang wilayah Maluku Tenggara.
Menurut informasi yang dihimpun Suara Karya, sebagian warga kota Banda
Aceh, Rabu malam, berhamburan keluar dari rumahnya saat gempa
mengguncang daerah itu pukul 19.02 WIB.
"Saya sedang bersiap-siap melaksanakan shalat Maghrib, tiba-tiba terasa
guncangan gempa lumayan besar dan kami segera lari keluar dari rumah,"
kata Nurma (48) warga Desa Ilie Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh.
Staf operasional Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Mata Ie Kabupaten Aceh Besar Satrio Happrobo menyebutkan pusat gempa
yang terjadi saat warga sedang melaksanakan ibadah shalat Maghrib itu
berada di 4.49 Lintang Utara - 94.17 Bujur Timur atau 149 kilometer
barat daya kota Banda Aceh.
Fenomena alam yang membuat sebagian warga berhamburan keluar dari rumah
itu berada di kedalaman 37 kilometer bawah laut dan tidak menimbul
gelombang tsunami. "Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat
gempa yang lokasinya juga berdekatan dengan Kepulauan Simeulue itu,"
kata Satrio Happrobo.
Menurutnya, gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter itu juga dirasakan
sebagian warga di Kabupaten Aceh Besar, Aceh Jaya dan penduduk kabupaten
Simeulue. "Dari pulau Simuelue kami telah menerima laporan tidak ada
kerusakan dan korban jiwa," katanya.
Sementara itu gempa bumi tektonik berkekuatan 6,1 SR mengguncang Kabupaten Maluku Tenggara, Rabu sekitar pukul 17.45 WIB.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon Benny Sipolo menjelaskan lokasi gempa
berada pada lokasi 5,21 Lintang Selatan dan 133,58 Bujur Timur atau 98
kilometer arah timur laut Kabupaten Maluku Tenggara dengan kedalaman 14
km di bawah permukaan laut.
Sipolo mengatakan, hasil koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara dan Kota Tual gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami.
Ia juga mengakui bahwa pihaknya intensif memantau perkembangan gempa
karena wilayah Maluku Tenggara maupun Kota Tual dan Saumlaki (Maluku
Tenggara Barat) termasuk daerah rawan terjadi gempa di Maluku.
Hampir setiap hari terjadi gempa di sejumlah daerah itu intensitas 2-3
SR. Menurut Sipolo, Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan
gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar,
yakni Pasifik, Indo Australia, dan Eurasia. Lempeng Indo Australia masuk
ke bawah Eurasia bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan
patahan yang tidak beraturan. (Antara/Dwi Putro AA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar